Senin, 07 Desember 2015

Jawaban untuk uts filsafat

Sebelumnya pernah aku post, tapi karena kehapus dan ada beberapa yang salah aku post ulang.

Nama: Restu Yashinta Kinanti
NIM: 2225141537

1.Ciri Filsafat
Ciri filsafat yaitu; menyeluruh, mendasar, dan spekulatif. Ciri berfilsafat, yaitu:
a.Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri tidak hanya ditinjau dari satu sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu lainnya, hubungan ilmu dengan moral, seni dan tujuan hidup.
b.Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Filsafat tidak hanya berhenti pada kulit-kulitnya (periferis) saja, tetapi sampai menembus ke dalamnya (hakikat).
c.Spekulatif; artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikiran berfilsafat selalu dimaksudkan sebagai dasar untuk menelusuri bidang-bidang pengetahuan yang baru. Namun demikian tidaklah meragukan kebenarannya, karena tidak pernah ketuntasan.

2.Perbedaan sumber pengetahuan
Sumber pengetahuan terdiri dari rasio/akal, pengalaman/empiris, intuisi dan wahyu. Manusia yang menjadaikan rasio atau akal sebagai sumber pengetahuan disebut dengan kaum yang rasionalis yang mengembang paham rasionalisme, yaitu paham yang menyatakan bahwa ide tentang kebenaran itu sudah ada dan pikiran manusia dapat mengetahui ide tersebut namun tidak menciptakannya dan tidak juga mempelajarinya lewat pengalaman. Lain pula dengan pengaaman atau empiris, kebalikan dari kaum rasionalis. Kaum empiris berpndapat bahwa pengetahuan manusia bersumber pada pengalamn yang kongkret. Dalam menyusun pengetahuannya kaum empiris mengunakan metode induktif, sedang kaum rasional menggunakan metode deduktif.
Bila rasional merupakan pengetahuan yang sudah ada di pikiran manusia, empiris merupaka pengetahuan yang di dapat dari pengalaman yang kongkret, maka intuisi merupakan pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu. Seseorang yang sedang terpusat pikiranny pada suatu masalah tiba-tiba saja menemukan jawaban atas permasalahn tersebut. Tanpa melalui proses berpikir yang berliku-liku, tiba-tiba saja dia sudah samapai situ. Jawaban permasalahn yang sedang dipikirkannya muncul dibenaknya bagaikan kebenaran yang membuka pintu.
Lalu bagaimana dengan wahyu. Tidak seperti akal, empiris dan intuisi yang bisa didapatkan pada setiap manusia. Wahyu hanya diturunksn pada orang pilihan-Nya agar diteruskan kepada umat manusi agar dijadikan pegangan hidup berisi ajaran, petunjuk dan pedoman yang diperlukan bagi umat manusi di dunia dan di akhirat.

3.Kaitkan pengetahuan dengan saran berfikir
Berfikir adalah suatu kegitan mental yang melibatkan kerja otak. Dengan berfikir, manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akal dapat memikirkannya. Berpikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal. Manusia dapat berpikir karena manusia berakal sehingga manusia disebut sebagai makhluk berakal.
Hubungan antara saran berpikir ilmiah dengan pengetahuan, karena dalam mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapat pengetahuan untuk mngembangkan dan agar dapat memecahkan masalah kita sehri-hari.
Dalam hal ini, saran baerpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah. Atau secara sederhan, saran berpikir ilmiah merupakan alat bagi metode ilmiah dalam melakukan fungsinya dengan baik.

4.Kenapa dalam hidup tidak hanya memiliki satu pilihan atau aliran?
Sebelum membahasa kenapa dalam hidup kita tida hanya memiliki satu aliran, maka lebih baiknya kita membahas mengenai aliran-aliran yang terdapat pada filsafat. Filsafat memiliki tiga aliran, yaitu: idealisme, materialisme, dan eksistensialisme. Idealisme berasal dari Bahasa Inggris, yaitu idealisme dan kadang-kadang juga bisa dipakai istilah mentalisme atau imaterialisme. Idealisme merupakan kebalikan dari materialisme. Aliran ini mengajarkan bahwa ide atau spirit manusia menentukan hidup dan pengertian manusia. Idealisme adalah aliran filsafat yang menekankan “idea” (dunia roh) sebagai obejek pengertian dan sumber pengetahuan.
Materialisme adalah paham filsafat yang meyakini bahwa esensi kenyataan, termasuk esensi manusia bersifatmaterial atau fisik. Ciri umum dari kenyataan fisik atau material adalah bahwa ia menempati ruang dan waktu, memiliki keluasan dan bersifat subjektif.
Eksistensialisme adalah paham filsafat yang memandang bahwa seseorang berpangkal pada eksistensi. Meski bermacam-macam pandangan dan metode dan sikap dalam gerakan eksistensialisme, para filsuf dari kelompok ini senantiasa memperhatikan keddukan manusia.
Dari ketiga aliran yang telah disebutkan seolah terdapat pertentangan yang begitu tajam tentang “keadaannya”, tetapi ketika direnungkan dan dipahami lebih dalam. Bahwasanya ketiga aliran tersebut sejatinya bersifat komplementer, yang tidak mungkin meniadakan yang satu atas yang lainnya. Yang menyebabkan manusia memiliki lebih dari satu aliran dalam hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar