Senin, 30 November 2015

Fanfiction : The sadness, the beggining of the happiness

Kesedihan awal kebahagiaan
Naruto owned by Masashi Kishimoto
NaruHina
Rating T
Genre : Hurt/comfort, Romance
Warning ! banyak kesalahan di fanfic ini
Bila suka silahkan baca, bila tidak silahkan tekan tombol back
.
.
.
.
Musim Dingin tahun ini berganti begitu saja, tanpa ku rasakan apa-apa. Terlewat bagaikan angin lalu yang tidak berkesan. Musim dingin yang begitu dingin tahun ini berubah menjadi musim semi yang cerah. Mungkin bagi setiap orang musim semi merupakan musim yang menyenangkan. Tapi tidak bagiku, musim semi sama saja dengan musim dingin. Karena sehangat apa pun matahari yang bersinar cerah di musim semi, tapi hati ku tetap sedingin es di musim dingin.
Hati ini dingin dan terluka, sebab kerinduan yang mendalam. Begitu banyak yang terlewatkan saat kau tak ada di sini. Kupandang langit cerah melalui mata biru ku yang kosong, bila orang memandangnya. Aku sudah terlanjur terluka sangat dalam karena merindukanmu, tidakkah kau merindukan ku juga.
Ku nyanyikan lagu sedih kesukaan ku yang ku buat untuk mu. Lagu yang mengingatkan ku, betapa aku merindumu. Aku duduk terpekur sambil bermain gitar. Aku bernyanyi namun pikiran ku entah pergi kemana. Ya aku terlarut begitu dalam, dalam kesedihan dan air mata ku yang berarti batapa aku merindukan mu. Aku menangis sambil menyanyikan lagu ini, begitu rindunya kah aku padamu.
Aku masih menyanyikan laguku di taman. kau yang aku cintai, aku lepas begitu saja. Aku ingin menghentikan diriku yang meninggalkan mu. Hanya saja ini keinginan mu, agar aku pergi mendapatkan apa yang kita impikan. Ya aku melepas cinta ku pada awan yang mengambang. Yang tidak memiliki arah dan tujuan, bergerak kemana ia mau. Sayang, aku begitu merindumu.
flashback
"maaf Hinata, aku harus pergi meninggalkan mu" Naruto menangkup kedua pipi Hinata dengan kedua tangannya. Membawa wajah yang memerah yang menahan tangisnya itu menghadapnya. Sungguh ia tidak tega untuk mengucapkan selamat malam, karena ini malam terakhir mereka bertemu.
"Tak apa Naruto-kun, aku tahu ini sulit bagi kita. Tapi inilah jalan terbaik, agar kita mendapat restu dari ayah ku" Hinata hampir menangis ketika mungucapkan kata-katanya itu. Sungguh ini sangat berat baginya, ditinggalkan sang terkasih untuk sebuah misi dari sang ayah.
"sst... jangan menangis" Naruto yang melihat Hinata hampir menangis mencoba menenangkannya. "lebih baik kita jadikan malam ini, menjadi cerita cinta kita." Naruto berjanji dia tidak akan mengucapkan selamat tinggal pada kekasih hatinya itu. Malam itu Naruto dan Hinata menghabiskan waktu saling bergenggaman tangan, berpelukan dan menapat bulan bintang.
Flashback end
Aku ingat ketika itu mata indah mu yang mampu menghanyutkan ku kala memandangnya. Nampak berkaca-kaca, hampir menumpahkan mutiara indah dari matanya. Aku tidak akan bisa melupakan mu barang sejenak saja. Yang membuatku merasa begitu hampa saat mengingat tak ada dirimu disisi ku. Sungguh selama aku jauh dari mu, tak pernah terpikir sedikitpun untuk mencari yang lain. Sungguh di negara ini, banyak wanita cantik namun tak ada yang akan pernah bisa menggantimu di sisi ku. Bagaimana pun aku sudah berjanji pada mu untuk meminangmu, setelah kembalinya aku dari misi yang diberikan ayah mu. Aku pasti berhasil dinegeri orang ini. Walaupun hari-hari ku di sini ku habiskan sendiri tanpa mu.
Pertama kali bertemu dengan mu, aku merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama. Menurut orang, itu adalah hal terkonyol yang mereka pernah dengar. Tapi menurut ku, itulah kenyataan yang sebenarnya, hal konyol yang telah ku rasakan. hatiku sudah terlalu terlarut dalam kesedihan. Sampai-sampai aku tidak bisa merasakanmu, karena terlalu dalamnya kesedihan dan kerinduan yang ku rasakan ini.
Aku telah berhasil sayang, aku telah menggapai apa yang aku inginkan. Aku akan melamar mu segera. Hari ini, aku datang kerumah mu untuk melamarmu. Namun sesampainya disana, aku melihat hal yang membuat jantungku berhenti berdetak. Di sana kau memakai gaun putih yang indah. 'Ada apa ini?' batin ku. Walau kau membelakangi diriku, tapi aku tahu itu kau Hinata. Tapi mengapa kau memakai gaun pengantin yang indah itu. Kau ingin menikah dengan siapa.
"Hinata... kenapa kau memakai gau pengantin ?" tanyaku setelah sampai di belakangnya. Nampak dimataku bahunya terguncang karena terkejut. Ia berbalik dan melebarkan matnya kala ia melihat ku.
Naruto POV end
"N-naruto-kun...k-kau..." Hinata masih terlihat terkejut saat melihat Naruto yang kini ada di hadapannya. Tampak gagah dengan menggunakan jas hitam dengan kemeja putih serta dasi biru yang dipakainya. Hinata sungguh tidak percaya, ia senang sekaligus sedih. Senang karena sang terkasih sudah kembali. Sedih karena ia mungkin tidak akan menjadi miliknya lagi.
"Naruto-kun itukah kau? " Hinata mengangkat tangan kanannya yang terbungkus sarung tangan putih. Menempelkannya pada pipi kiri Naruto. Naruto yang merasakan kehatangan yang selama ini dirindukannya hanya mampu memejamkan mata dan menikati kehangatan itu. Kemudian, mereka saling berpelukan melepas rindu yang selama ini tertahan di dalam hati mereka.
"Hinata... kau belum menjawab pertanyaanku" sungguh Naruto amat takut ketika mengucapkan kata-katanya sendiri. Ia takut semua pikiran negatif yang ada di pikirannyakini betul-betul menjadi kenyataan.
"I-itu..." Hinata tak mampu menjawab. Ia hanya dapat menunduk dan berusaha menyembunyikan tangisannya yang hampir meledak itu.
"Katakan Hinata ada apa ? kenapa kau mengenakan pakaian pengantin itu ?" tanya Naruto sekali lagi. Hinata benar-benar bingung harus berkata apa. Ia takut menyakiti hati Naruto sekaligus hatinya sendiri.
"Na-ruto-kun, aku dijodohkan oleh ayah... hiks... ia menjodohkan ku... hiks... karena kesal kau begitu lama untuk... hiks... menjemputku" pada akhirnya ia mengucapkan apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya Hinata tdak kuat mengatakan ini. Tangisan yang sudah ia tahan sedari tadi akhirnya terlepas dari matanya. Naruto yang mendengarnya sungguh terkejut tak menyangka, apa yang telah dilakukan oleh Hiashi terhadapnya dan juga Hinata.
"A-apa... bagaimana bisa"
"Hiks... aku juga tidak tahu"
"Che... Hiashi itu, bukankah sudah aku bilang melalui telpon bahwa aku akan telat untuk menjemput mu. Karena kecelakan pesawat, saat aku akan berangkat." Naruto benar-benar marah, ia kecewa dengan keputusan Hiashi. Ia benar-benar tidak menyangka Hiashi meningkari perjanjian. Memang ia telat datang, tapi bukankah ia sudah menghubungi Hiashi dan memberitahu bahwa ia telat.
"Aku harus bertemu dengannya" Putus Naruto pada akhirnya. Ia beranjak pergi meninggalkan Hinata yang terkejut atas pernyataan Naruto yang akan menghadap Hiashi ayahnya.
"Naruto-kun... tunggu..hiks... jangan" teriak Hinata sambil berlari menyusul Nartuo
"Jangan cegah aku Hinata. Disin aku memperjuangkan cinta kita" Naruto tetap bersikukuh melanjutkan perjalannya menuju bangunan utama di mansion Hyuga yang besar itu. Tanpa diketahui olehnya seseorang dengan sapu tangan berjalan dibelakangnya. Hinata yang melihat itu mencoba memperingati Naruto. Namun ketika ia hampir berteriak ia ditarik oleh sesuatu yang tidak ia ketahui.
"NARUTO" terikan Hinata yang memanggil namanya membuat ia berhenti melangkah. Karena yang terdengar ditelinganya itu adalah teriakan panik dari Hinata. saat ia berbalik, didiapatinya seseorang berbadan besar yang tiba-tiba saja menyerangnya dengan menggunakan saputangan. Dan Naruto terkena bius dari saputangan itu, saat orang itu berhasil menangkapnya. Kemudian yang di lihat Naruto hanyalah kegelpan, dan Naruto pun tertidur sesudahnya.
Satu jam kemudian~
Naruto mengerjap-kerjapkan matanya saat ia siuman. Ia sadar, ia telah di bius oleh seseorang karena ketika ia membuka mata ia merasakan pening teramat sangat. Ia mencoba membangunkan dirinya dan mencoba duduk dibangku tempat ia ditidurkan tadi. Setelah penglihatannya pulih ia mendapati tempat yang tidak asing menurutny.
'bukankah ini gereja Konoha' batinnya heran. Ia heran kenapa ia bisa sampai disini, bukankah tadi ia dibius oleh seseorang dan sebelum pingsan ia mendengar teriakan Hinata. Berbicara mengenai Hinata, dimana ia sekarang.
Segera ia beranjak dari duduknya dan berjalan kepintu gereja untuk keluar mencari Hinata. Namun, ketika ia membuka pintu gereja itu dilihatnya orang-orang berbaju hitam dan memakai kacamata hitam (bayangin aja bodyguard.. Oke*) yang berjumlah lima berjalan memasuki Naruto. Orang-orang berpakaian Hitam itu menarik Naruto kembali ke altar Gereja itu. Dan nampak dibelakang para bodyguard itu, Hyuga Hiashi dan orang-orang yang berjalan di belakang Hiashi.
"Hei... apa-apaan ini, lepaskan aku. Paman Hiashi, apa-apan ini ? jelaskan padaku ?" ujar Naruto saat masih ditarik oleh para bodyguard itu. Hiashi yang mendengara teriakan Naruto, hanya memandang datar wajah penuh amarah itu.
"Sudahlah Naruto, kau pasrah saja"
"APA MAKSUD MU, HAH?" teriakan Naruto tak dihiraukan Hiashi, ia mengikuti Naruto dan para bodyguardnya itu. Setelah Naruto sampai dialtar ia diberdirikan didepan pendeta, yang baru saja datang tadi. Sungguh Naruto bingung dibuatnya. Ia pikir ia akan didudukkan di salah satu bangku di depan altar itu. Sama seperti para tamu itu. Ya, di pikiran Naruto saat ini adalah bahwa Hiashi ingin Naruto melihat pernikahan Hinata dengan orang lain. Naruto sebelumnya memang sangat marah saat memikirkan kemungkinan itu. Namun, sekarang ia malah bingung kenapa ia di berdirikan di depan pendeta yang baru tiba itu. Hiashi yang melihat wajah Naruto yang kebingungan, hany mendengus kecil.
"Naruto... pasti kau bertany-tanya kenapa kau di bawa kesini" Naruto yang merasa disebut namanya menghadapkan wajahnya pada Hiashi. Hiashi yang melihat Naruto menatapnya, hanya tersenyum kecil. 'Apa maksud dari paman? dan kenapa ia tersenyum tipis begitu' batin Naruto heran dengan kelakuan Hiashi.
"Naruto, aku mengenal mu sejak dari kecil. Aku dan ayahmu adalah sahabat sejk dulu. Dan aku sangat mengagumi ayahmu hingg kini. Saat ia dikhianati dan perusahaannya bangkrut, aku mencoba untuk menolongnya. Namun, ayahmu menolaknya. Ia mengatakan bahwa lebih baik aku membantu mu ketika waktunya nanti. Ia ingin aku membantumu ketika kau ingin membangun kembali perusahaan keluargamu dan akhirnya aku dapat membantu mu" Naruto yang mendengarnya dengan pikiran bertanya-tanya. Ia bingung apa hubungannya, apa yang terjadi sekarang dengan yang diceritakan Hiashi barusan.
"Paman, aku masih bingung. Apa hubungannya dengan semua ini ?"
"kau memang pantas untuk bingung. Yang terpenting intinya aku merestui mu menikah dengan mu"
"EH...Matte. bu-bukannya Hinata di jodohkan oleh orang lain." Heran, Naruto benar-benar heran sekaligus bingung dengan apa yang terjadi.
"Ya... Hinata memang dijodohkan oleh ku"
"LALU, KENAPA KAU BILANG KAU INGIN MENIKAHKAN KU DENGAN HINATA,HAH?" sungguh Naruto tak bisa menahan amarahnya, bukan maksudnya meneriaki orang yang dihormatinya itu.
"Astaga.. aku belum menjelaskannya pada mu siapa yang aku jodohkan dengan Hinata"
"ter-"
"Kau Naruto" ucapan Naruto yang sebelumnya hampir terucap terpotong oleh Hiashi.
"Huh... kalau kau bertanya-tanya. Tanyakan saja pada istrimu nanti."
Niatnya Naruto ingin bertanya lagi. Namun, tiba-tiba saja ada yang berucap, bahwa pengantin wanita akan memasuki ruang altar. Naruto pun melihat pintu yang terbuka lebar. Nampak dimatanya seorang wanita berjalan dengan anggun mengenakan gaun putih pengantin yang sangat indah. Dikepalanya bertahtakan tiara indah serta sebuah tudung yang menutupi seluruh wajahnya. Ia berjalan perlahan dengan sangat anggun. Setibanya sang pengantin wanita itu, Hiashi menjulurkan tangannya kearah wanita itu.
" Naruto. ku serahkan ia padamu"
"Apa dia Hinata paman?" alis Naruto saling bertaut, benar-benar semakin bingung dibuatnya.
"Menurut mu? Dan ini cincin pernikan orang tuamu. Ia memberikan ini padaku sesaat sebelum mereka mengalami kecelakaan." Ucapnya sambil menyerahkan tangan wanita itu kepada Naruto. Naruto menerima tangan kecil yang mengenakan sarung itu. Naruto memandang wajah yang samar-samar terlihat itu.
"Hinata.." guman Naruto sambil tersenyum dan mengenggam erat tangan kecil yang sangat ia kenali itu. Akhirnya, apa yang selam ini diimpikannya dapat terwujud. Hinata yang mendenganr gumaman Naruto hanya tersenyum kecil. Ia akan menjelaskan nanti, apa maksud semua ini.
"Untuk kedua mempelai silahkan saling memasangkan cincin dan berciuman. Tanda sah kalian sebagai sepasan suami-istri dihadapan tuhan" ucap sang pendeta setelah pemberkatan pernikahan itu. Naruto dan Hinata pun saling memakaikan cincin kejari masing-masing sang pasangan. Dan Naruto membuka tudung Hinata. Tampak wajah ayu Hinata yang sudah tidak tertutup tudung itu. Merek pun saling berciuman, melepas rindau dan rasa cinta yang membuncah. Setelahnya mereka melepas jarak dan berpelukan.
"I miss you, Hinata" ucap Naruto sambil memeluk dan mengecup kening Hinata.
"I miss you too" Hinata mempererat pelukan mereka, begitu pun Naruto. Para sahabat dan tamu undangan tampak terharu. Melihat sepasang pengantin baru itu saling melepas kerinduan.
"Ne.. Hinata"
"Hm" gumam Hinata
"Kau masih hutang penjelasan padaku" Naruto pun melepas pelukan Hinata dan memandang wajah Hinata dengan serius.
"Ah... i-itu" Hinata bingung harus mengatakan apa
" 'Itu' apa hm?"
"Ugh... ini ide Neji nii-san"
"Ide Neji."
"Em.." Hinata mengangguk tanda bahwa ia mengiyakan
"Neji nii-san ingin membalaskan dendam pada mu Naruto-kun. Ingat dulu, saat Neji-nii dan Tenten akan menikah kau dan tenten mengerjainya habis-habisan dengan berpura-pura menculik tenten"
"Ah... dasar Neji itu. Awas saja nanti ku balas dia" ancam Naruto pda Neji, yang saat ini entah dimana. Ya, Naruto tahu bahwa baru saja Neji pergi dari ruangan ini. 'ya sudahlah' batin Naruto. Yang terpenting saat ini ia bersama orang yang cintai. Yang telah menjadi miliknya kini hingga akhir maut memisahkan mereka. Ia benar-benar bersyukur, semua impiannya dapat terwujud. Mebangun kembali perusahaan keluarganya dan menikahi Hinata yang saat ini ada di pelukannya.
.
.
.
.
.
the end

.
.
.

Sebelmnya ni fanfic pernah aku post di situs fanfiction.Cuman karena gak bisa lanjut di fanfiction plus gak ada bahan buat nulis di ni blog, ya udah gue post ulang aja lagi. (•_•)

Kajian Filsafat Ilmu

                                   KAJIAN FILSAFAT ILMU
(Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan)






Kelompok 3
Fajar Riski
Nadiyya Chaerunnisa
Restu Yashinta Kinanti
Kelas 3B





JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
SERANG
2015

A.    Pengertian  Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yang secara spesifik mengkaji hakikat ilmu (pengetahuan ilmiah). Ilmu merupakan cabang pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Filsafat ilmu merupakan telaah secara filsafat yang ingin menjawab beberapa pertanyaan mengenai hakikat ilmu seperti, objek apa yang ditelaah ilmu? Bagaimana ujud yang hakiki objek tersebut? Bagaimana hubungan antara objek dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengidera) yang membuahkan pengetahuan?
Filsafat ilmu ialah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya. Dengan kata lain, filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan. Karena, apabila para penyelenggara melakukan menyelidikan terhadap objek-objek serta masalah-masalah yang berjenis khusus dari masing-masing ilmu itu sendiri, maka orangpun dapat melakukan penyelidikan lanjutan terhadap kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut. Dengan mengalihkan perhatian dari objek-objek yang sebenarnya dari penyelidikan ilmiah kepada proses penyelidikannya sendiri, maka muncullah suatu matra baru.
Filsafat ilmu dapat dibedakan menjadi dua yaitu filsafat ilmu dalam arti luas dan sempit, filsafat ilmu dalam arti luas yaitu menampung permasalahan yang menyangkut hubungan luar dari kegiatan ilmiah, sedangkan dalam arti sempit yaitu menampung permasalahan yang bersangkutan dengan hubungan dalam yang terdapat di dalam ilmu. Banyak pendapat yang memiliki makna serta penekanan yang berbeda tentang filsafat ilmu. Menurut Prof. Dr. Conny R. Semiawan, dkk mengartikan filsafat ilmu dalam empat titik pandang yaitu mengelaborasikan implikasi yang lebih luas dari ilmu, mengasimilasi filsafat ilmu dengan sosiologi, suatu sistem yang di dalamnya konsep dan teori tentang ilmu dianalisis dan diklasifikasi, dan suatu patokat tingkat kedua yang dapat dirumuskan antara doing science dan thinking tentang bagaimana ilmu harus dilakukan.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli di antaranya adalah
a.      Robert Akermann, filsafat ilmu adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pedapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan pendapat-pendapat terdahulu yang telah dibuktikan.
b.      Leswi White Beck, filsafat ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah, serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
c.       Cornelius Benjamin, filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafati yang menelaah sistematis mengenai sifat dasar ilmu, metode-metodenya, konsep-konsepnya serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang intelektual.
d.      May Brodbeck, filsafat ilmu itu sebagai analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan-landasan ilmu.
e.      The Liang Gie mendefinisikan filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif terhadap persoalan mengenai segala hal yang menyangkut landasan ilmu maupun hubungan ilmu dengan segala segi dari kehidupan manusia.
Untuk mendapatkan gambaran singkat tentang pengertian filsafat ilmu dapat dirangkum menjadi tiga yaitu:
1) Suatu telaah kritis terhadap metode yang digunakan oleh ilmu tertentu,
2) Upaya untuk mencari kejelasan mengenai dasar-dasar konsep mengenai ilmu dan upaya untuk membuka tabir dasar-dasar keempirisan, kerasionalan, dan kepragmatisan, dan
3) Studi gabungan yang terdiri atas beberapa studi yang beraneka macam yang ditunjukkan untuk menetapkan batas yang tegas mengenai ilmu tertentu.
B.      Tujuan Filsafat Ilmu
Di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai semakin menajamnya spesialisasi ilmu maka filsafat ilmu sangat diperlukan. Sebab dengan mempelajari filsafat ilmu, kita akan menyadari keterbatasan diri dan tidak terperangkap ke dalam sikap oragansi intelektual. Hal yang lebih diperlukan adalah sikap keterbukaan kita, sehingga mereka dapat saling menyapa dan mengarahkan seluruh potensi keilmuan yang dimilikinya untuk kepentingan bersama.
Fisafat ilmu sebagai cabang khusus yang membicarakan sejarah perkembangan ilmu bertujuan: Pertama, filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah, sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiah. Kedua, filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, menguji, mengkritik asumsi dan medote keilmuan. Ketiga, filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan, setiap metode ilmiah yang dikembangkan harus dapat dipertanggungjawabkkan secara logis dan rasional agar dapat dipahami dan digunakan secara umum.
C.      Peranan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan
Semakin banyak manusia tahu, semakin banyak pula pertanyaan yang timbul dalam dirinya. Manusia ingin tahu tentang asal dan tujuan hidup, tentang dirinya sendiri, tentang nasibnya, tentang kebebasannya, dan berbagai hal lainnya. Sikap seperi ini pada dasarnya sudah menghasilkan pengetahuan yang sangat luas, yang secara metodis dan sistematis dapat dibagi atas banyak jenis ilmu.
Ilmu-ilmu pengetahuan pada umumnya membantu manusia dalam mengorientasikan diri dalam dunia dan memecahkan berbagai persoalan hidup. Berbeda dari binatang, manusia tidak dapat membiarkan insting mengatur perilakunya. Untuk mengatasi masalah-masalah, manusia membutuhkan kesadaran dalam memahami lingkungannya. Di sinilah ilmu-ilmu membantu manusia mensistematisasikan apa yang diketahui manusia dan mengorganisasikan proses pencariannya.
Pada abad modern ini, ilmu-ilmu pengetahuan telah merasuki setiap sudut kehidupan manusia. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena ilmu-ilmu pengetahuan banyak membantu manusia mengatasi berbagai masalah kehidupan. Prasetya T. W. dalam artikelnya yang berjudul “Anarkisme dalam Ilmu Pengetahuan Paul Karl Feyerabend” mengungkapkan bahwa ada dua alasan mengapa ilmu pengetahuan menjadi begitu unggul. Pertama, karena ilmu pengetahuan mempunyai metode yang benar untuk mencapai hasil-hasilnya. Kedua, karena ada hasil-hasil yang dapat diajukan sebagai bukti keunggulan ilmu pengetahuan. Dua alasan yang diungkapkan Prasetya tersebut, dengan jelas menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan memainkan peranan yang cukup penting dalam kehidupan umat manusia.
Akan tetapi, ada pula tokoh yang justru anti terhadap ilmu pengetahuan. Salah satu tokoh yang cukup terkenal dalam hal ini adalah Paul Karl Feyerabend. Sikap anti ilmu pengetahuannya ini, tidak berarti anti terhadap ilmu pengetahuan itu sendiri, tetapi anti terhadap kekuasaan ilmu pengetahuan yang kerap kali melampaui maksud utamanya. Feyerabend menegaskan bahwa ilmu-ilmu pengetahuan tidak menggunguli bidang-bidang dan bentuk-bentuk pengetahuan lain. Menurutnya, ilmu-ilmu pengetahuan menjadi lebih unggul karena propaganda dari para ilmuan dan adanya tolak ukur institusional yang diberi wewenang untuk memutuskannya.
Sekalipun ada berbagai kontradiksi tentang keunggulan ilmu pengetahuan, tidak dapat disangkal bahwa ilmu pengetahuan sesungguhnya memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari peranan ilmu pengetahuan dalam membantu manusia mengatasi masalah-masalah hidupnya, walaupun kadang-kadang ilmu pengetahuan dapat pula menciptakan masalah-masalah baru.
Meskipun demikian, pada kenyataannya peranan ilmu pengetahuan dalam membantu manusia mengatasi masalah kehidupannya sesungguhnya terbatas. Seperti yang telah diungkapkan pada bagian pendahuluan, keterbatasan itu terletak pada cara kerja ilmu-ilmu pengetahuan yang hanya membatasi diri pada tujuan atau bidang tertentu. Karena pembatasan itu, ilmu pengetahuan tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang keseluruhan manusia. Untuk mengatasi masalah ini, ilmu-ilmu pengetahuan membutuhkan filsafat. Dalam hal inilah filsafat menjadi hal yang penting.
Pertanggungjawaban rasional pada hakikatnya berarti bahwa setiap langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan, serta harus dipertahankan secara argumentatif dengan argumen-argumen yang objektif. Hal ini berarti bahwa kalau ada yang mempertanyakan atau menyangkal klaim kebenaran suatu pemikiran, pertanyaan dan sangkalan itu dapat dijawab dengan argumentasi atau alasan-alasan yang masuk akal dan dapat dimengerti.
Dari berbagai penjelasan di atas, tampak jelas bahwa filsafat selalu mengarah pada pencarian akan kebenaran. Pencarian itu dapat dilakukan dengan menilai ilmu-ilmu pengetahuan yang ada secara kritis sambil berusaha menemukan jawaban yang benar. Tentu saja penilaian itu harus dilakukan dengan langkah-langkah yang teliti dan dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Penilaian dan jawaban yang diberikan filsafat sendiri, senantiasa harus terbuka terhadap berbagai kritikan dan masukan sebagai bahan evaluasi demi mencapai kebenaran yang dicari.
Inilah yang menunjukkan kekhasan filsafat di hadapan berbagai ilmu pengetahuan yang ada. Filsafat selalu terbuka untuk berdialog dan bekerjasama dengan berbagai ilmu pengetahuan dalam rangka pencarian akan kebenaran. Baik ilmu pengetahuan maupun filsafat, bila diarahkan secara tepat dapat sangat membantu kehidupan manusia.
Membangun ilmu pengetahuan diperlukan konsistensi yang terus berpegang pada paradigma yang membentuknya. Kearifan memperbaiki paradigma ilmu pengetahuan nampaknya sangat diperlukan agar ilmu pengetahuan seiring dengan tantangan zaman, karena ilmu pengetahuan tidak hidup dengan dirinya sendiri, tetapi harus mempunyai manfaat kepada kehidupan dunia
7.      Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Bidang garapan filsafat ilmu terutama diarahkan pada komponen‑komponen yang menjadi tiang penyangga bagi eksistensi ilmu, tiang penyangga itu ada tiga macam yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
a.      Ontologi
Kata ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On berarti being, dan Logos berarti logic. Jadi ontologi adalah the theory of being qua being (teori tentang keberadaan sebagai keberadaan). Sedangkan menurut Amsal Bakhtiar, ontologi berasal dari kata ontos yang berarti sesuatu yang berwujud. Ontologi adalah teori atau ilmu tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Ontologi tidak banyak berdasarkan pada alam nyata tetapi berdasarkan pada logika semata.
Noeng Muhadjir mengatakan bahwa ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terkait oleh satu perwujudan tertentu. Sedangkan jujun mengatakan bahwa ontologi membahas apa yang kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu atau dengan kata lain suatu pengkajian mengenai teori tentang yang ada. Sidi Gazalba mengatakan bahwa ontologi mempersoalkan sifat dan keadaan terakhir dari kenyataan. Karena itu ontologi disebut ilmu hakikat, hakikat yang bergantung pada pengetahuan. Dalam agama ontologi memikirkan tentang tuhan.
Jadi dapat disimpulakan bahwa ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kebenaran dan kenyataan baik yang berbentuk jasmani atau konkret maupun rohani atau abstrak.
b.      Epistemologi
Epistemologi atau teori pengetahuan ialah cabang filsafat yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengendalian-pengendalian, dan dasar-dasarnya serta pengertian mengenai pengetahuan yang dimiliki, mula-mula manusia percaya bahwa dengan kekuatan pengenalanya ia dapat mencapai realitas sebagaimana adanya. Mereka mengandalikan begitu saja bahwa pengetahuan mengenai kodrat itu mungkin, meskipun beberapa di antara mereka menyarankan bahwa pengetahuan mengenai struktur kenyataan dapat lebih dimunculkan dari sumber-sumber tertentu ketimbang sumber-sumber lainya. Pengertian yang diperoleh oleh manusia melalui akal, indra, dan lain-lain.

c.       Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti teori. Jadi aksiologi adalah “teori tentang nilai“. Menurut Bramel, aksiologi terbagi dalam tiga bagian yaitu moral conduct (tindakan moral), esthetic expression (ekspresi keindahan), dan sosio-political life (kehidupan sosial politik). Sedangkan menurut Jujun S. Suriansumantri dalam bukunya Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa aksiologi disamakan dengan Value and Valuation. Ada tiga bentuk Value and Valuation yaitu nilai yang digunakan sebagai kata benda abstrak, nilai sebagai benda konkret, dan nilai digunakan sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, member nilai dan dinilai.
Dari definisi di atas terlihat jelas bahwa aksiologi menjelaskan tentang nilai. Nilai yang dimaksud disini adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.
Makna “etika“ dipakai dalam dua bentuk arti yaitu suatu kumpulan pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan manusia, dan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal, perbuatan manusia. Maka akan lebih tepat kalau dikatakan bahwa objek formal dari sebuah etika adalah norma kesusilaan manusia, dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik dalam suatu kondisi. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.
D.      Objek Filsafat Ilmu
Filsafat ilmu sebagaimana halnya dengan bidang-bidang ilmu lainnya juga memiliki dua macam objek yaitu objek material dan objek formal.
a)        Objek Material Filsafat ilmu
Objek Material filsafat ilmu yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak. Menurut Dardiri bahwa objek material adalah segala sesuatu yang ada, baik yang ada dalam pikiran, ada dalam kenyataan maupun ada dalam kemungkinan. Segala sesuatu yang ada itu di bagi dua, yaitu :
1)     Ada yang bersifat umum, yakni ilmu yang menyelidiki tentang hal yang ada pada umumnya.
2)     Ada yang bersifat khusus yang terbagi dua yaitu ada secara mutlak dan tidak mutlak yang terdiri dari manusia dan alam.
b)        Objek Formal Filsafat Ilmu
Objek formal adalah sudut pandang dari mana sang subjek menelaah objek materialnya. Setiap ilmu pasti berbeda dalam objek formalnya. Objek formal filsafat ilmu adalah hakikat ilmu pengetahuan yang artinya filsafat ilmu lebih menaruh perhatiannya terhadap problem mendasar ilmu pengetahuan. Seperti apa hakikat ilmu pengetahuan, bagaimana cara memperoleh kebenaran ilmiah dan apa fungsi ilmu itu bagi manusia. Problem inilah yang di bicarakan dalam landasan pengembangan ilmu pengetahuan yakni landasan ontologis, epistemologis dan aksiologis.
E.      Perbedaan objek material dan objek formal filsafat ilmu
Objek material filsafat merupakan suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak.  Sedangkan Objek formal filsafat ilmu tidak terbatas pada apa yang mampu diindrawi saja, melainkan seluruh hakikat sesuatu baik yang nyata maupun yang abstrak.
Obyek material filsafat ilmu itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang ada (realita) sedangkan objek formal filsafat ilmu (pengetahuan ilmiah) itu bersifat khusus dan empiris. objek material mempelajari secara langsung pekerjaan akal dan mengevaluasi hasil-hasil dari objek formal ilmu itu dan mengujinya dengan realisasi praktis yang sebenarnya.  Sedangkan Obyek formal filsafat ilmu menyelidiki segala sesuatu itu guna mengerti sedalam dalamnya, atau mengerti obyek material itu secara hakiki, mengerti kodrat segala sesuatu itu secara mendalam (to know the nature of everything). Obyek formal inilah sudut pandangan yang membedakan watak filsafat dengan pengetahuan. Karena filsafat berusaha mengerti sesuatu sedalam dalamnya.
Obyek material Filsafat ilmu yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada, baik materi konkret, psisik, maupun yang material abstrak, psikis. Termasuk pula pengertian abstrak-logis, konsepsional, spiritual, nilai-nilai. Dengan demikian obyek filsafat tak terbatas, yakni segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Objek material filsafat adalah segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak dan ada yang tidak tampak. Objek material yang sama dapat dikaji oleh banyak ilmu lain. ada yang tampak adalah dunia empiris, sedangkan ada yang tidak tampak adalah alam metafisika. Sebagian filosof membagi objek material filsafat atas tiga bagian, yaitu yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam pikiran dan yang ada dalam kemungkinan.



























DAFTAR PUSTAKA

Wiranata, Andri. (2013). Makalah Filsafat Ilmu Tentang Peranan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan. http://andriwiranata76.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015.
Smile, Anan. (2011). Paradigma Ilmu: Positivisme, Postpositivisme Dan Konstruktivisme. http://warkopmbahlalar.com/866/paradigma-ilmu-positivisme-postpositivisme-dan-konstruktivisme/. Diakses pada tanggal 12 Oktober 2015.


Pembelajaran Konstektual (Contextual Teaching and Learning)

B.Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
1.PENGERTIAN
Menurut Nur Hadi CTL adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa.
Menurut Jonhson CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan untuk menolong para siswa melihat siswa melihat makna didalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka.
Jadi pengertian CTL dari pendapat para tokoh-tokoh diatas dapat kita simpulkan bahwa CTL adalah konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
2.TUJUAN
a.Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk memahami makna materi  pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari sehingga siswa memiliki pengetahuan atu ketrampilan yang secara refleksi dapat diterapkan dari permasalahan kepermasalahan lainya.
b.Model pembelajaran ini bertujuan agar dalam belajar itu tidak hanya sekedar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman
c.Model pembelajaran ini menekankan pada pengembangan minat pengalaman siswa.
d.Model pembelajaran CTL ini bertujuan untuk melatih siswa agar dapat berfikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain
e.Model pembelajaran CTL ini bertujun agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna
f.Model pembelajaran model CTL ini bertujuan untuk mengajak anak pada suatu aktivitas yang mengkaitkan materi akademik dengan konteks jehidupan sehari-hari
g.Tujuan pembelajaran model CTL ini bertujuan agar siswa secara indinidu dapat menemukan dan mentrasfer informasi-informasi komplek dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
3.STRATEGI-STRATEGI PEMBELAJARAN CTL
Beberapa strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh guru secara konstektual antara lain :
a.Pembelajaran berbasis masalah.
Dengan memunculkan problem yang dihadapi bersama,siswa ditantang untuk berfikir kritis untuk memecahkan .
b.Menggunakan konteks yang beragam.
Dalam CTL guru membermaknakan pusparagam konteks sehingga makna yang diperoleh siswa menjadi berkualitas.
c.Mempertimbangkan kebhinekaan siswa.
Guru mengayomi individu dan menyakini bahwa perbedaan individual dan social seyogianya  dibermaknakan menjadi mesin penggerak untuk belajar  saling menghormati dan toleransi untuk mewujudkan ketrampilan interpersonal.
d.Memberdayakan siswa untuk belajar sendiri.
Pendidikan formal merupakan kawah candradimuka bagi siswa untuk menguasai cara belajar untuk belajar mandiri dikemudian hari.
e.Belajar melalui kolaborasi
Dalam setiap kolaborasi selalu ada siswa yang menonjol dibandingkan dengan koleganya dan sisiwa ini dapat dijadikan sebagai fasilitator dalam kelompoknya
f.Menggunakan penelitian autentik
Penilaian autentik menunjukkan bahwa belajar telah berlangsung secara terpadu dan konstektual dan memberi kesempatan pada siswa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimilikinya
g.Mengejar standar tinggi
Setiap seyogianya menentukan kompetensi kelulusan dari waktu kewaktu terus ditingkatkan  dan setiap sekolah hendaknya melakukan Benchmarking dengan melukan study banding keberbagai sekolah dan luar negeri
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development (CORD) Penerapan strategi pembelajaran konstektual digambarkan sebagai berikut:
a.Relatinng
Belajar dikatakan dengan konteks dengan pengalaman nyata, konteks merupakan kerangka kerja yang dirancang guru  untuk membantu peserta didik agar yang dipelajarinya bermakna.
b.Experiencing
Belajar adalah kegiatan “mengalami “peserta didik diproses secara aktif dengan hal yang dipelajarinya dan berupaya melakukan eksplorasi terhadap hal yang dikaji,berusaha menemukan dan menciptakan hal yang baru dari apa yang dipelajarinya.
c.Applying
Belajar menekankan pada proses mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki dengan dalam konteks dan pemanfaatanya.
d.Cooperative
Belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui kegiatan kelompok, komunikasi interpersonal atau hubunngan intersubjektif.
e.Trasfering
Belajar menenkankan pada terwujudnya kemampuan memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.
4.LANDASAN FILOSOFI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
Para pendidik yang menyetujuai pandangan ilmu pengetahuan bahwa alam semesta itu tidak hidup,tidak diam ,dan alam semesta itu ditopang oleh tiga prinsip kesaling ketergantungan,diferensiasi dan organisasi diri, harus menerapkan pandangan dan cara berfikir baru mengenai pembelajaran dan pengajaran.
Menurut JONHSON(2004) tiga pilar dalam system CTL antara lain :
a.CTL mencerminkan prinsip kesaling ketergantungan
Kesaling ketergantungan mewujudkan diri.Misalnya ketika para siswa bergabung untuk memecahkan masalah dan ketika para guru mengadakan pertemuan dengan rekanya .Hal ini tampak jelas  ketika subyek yang berbeda dihubungkan dan ketika kenitraan menggabungkan sekolah dengan dunia bisnis dan komunitas.
b.CTL mencerminkan prinsip berdeferensiasi
Ketika CTL menentang para siswa untuk saling menghormati keunikan masing-masing ,untuk menghormati perbedaan,untuk menjadi kreatif, untuk bekerja sama ,untuk menghasilkan gagasan dan hasil baru yang berbeda, dan untuk menyadari bahwa keragaman adalah tabda kemantapan dan kekuatan.
c.CTL mencerminkan prinsip pengorganisasian diri
Pengorganisasian diri terlihat para siswa mencari dan menemukan kemampuan dan minat mereka sendiri yang berbeda ,mendapat manfaat dari umpan balik yang diberiakan oleh penilaian autentik,mengulas usaha-usaha mereka dalam tuntunan tujuan yang jelas dan standar yang tinggi dan berperan serta dalam kegiatan-kegiatan yang berpusat pada sisiwa yang membuat hati mereka bernyanyi.
Landasan filosofi CTL adalah kontruktivisme, yaitu filosofi belajar  yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal .siswa harus mengkontruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri. Pengetahuan tidak dapat dipisahkan menjadi fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan yang dapat diterapkan. Kontruktivisme berakar pada filsafat pragmatiisme yang digagas John Dewey pada awal abad ke-20 yaitu sebuah filosofi belajar yang menekankan pada pengembangan minat dan pengalaman siswa.
Anak akan belajar belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan hanya mengetahuinya.
5.KOMPONEN-KOMPONEN PEMBELAJARAN CTL
Komponen-komponen model pembelajaran CTL ini antara lain :
a.Kontruktivisme
Kontruktivisme adalah proses membangun dan menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
Pembelajaran ini harus dikemas menjadi proses ”mengkontruksi” bukan menerima pengetahuan.
b.Inquiry
Inquiry adalah proses pembelajaran yang didasrkan pada proses pencarian penemuan melalui proses berfikir secara sistematis.
Merupakan proses pemindahan dari pengamatan menjadi pemahaman sehingga siswa belajar mengunakan ketrampilan berfikir kritis.
Langkah-langkah dalam proses inquiry antara lain :
a.Merumuskan masalah
b.Mengajukan hipotesis
c.Mengumpilkan data
d.Menuji hipotesis
e.Membuat kesimpulan
c.Bertanya
Bertanya dalah bagian inti belajar dan menemukan pengetahuan .
d.Masyarakat belajar
Menurut Vygotsky dalam masyarakat belajar ini pengetahuan dan pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang lain.
e.Pemodelan
Pemodelan adalah proses pembelajaran dengan memperagakan sebagai sustu contoh yang dapat ditiru oleh siswa.
f.Refleksi
Refleksi adalah proses pengengalaman yang telah dipelajari dengan cara mengerutkan dan mengevalusi kembali kejadian atau peristiwa pembelajaran telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman yang dicapai baik yang bersifat positif maupun bernilai negative.
g.Penilaian nyata
Penilaian nyata adalah proses yang dilukan oleh guru untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan oleh siswa.
6.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN CTL
Langkah-langkah pembelajaran CTL antara lain :
a.Mengembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,menemukan sendiri ,dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.
b.Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiri untuk semua topic
c.Mengembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya
d.Menciptakan masyarakat belajar
e.Menghadirkan model sebagia contoh belajar
f.Melakukan refleksi diakhir pertemuan.
g.Melakukan penialain yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Ciri kelas yang menggunakan pendekatan konstektual :
a.Pengalaman nyata
b.Kerja sama, saling menunjang
c.Gembira, belajar dengan bergairah
d.Pembelajaran terintegrasi
e.Menggunakan berbagai sumber
f.Siswa aktif dan kritis
g.Menyenangkan, tidak membosankan
h.Sharing dengan teman
i.Guru kreatif
7.KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
Kelebihan dari model pembelajaran CTL :
a.Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
b.Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
c.Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
d.Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
e.Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
f.Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
g.Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.
Kelemahan dari model pembelajaran CTL :
a.Dalam pemilihan informasi atau materi  dikelas didasarkan pada kebutuhan  siswa  padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama
b.Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
c.Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya
d.Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
e.Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
f.Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
g.Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
h.Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru di lapangan
8.CONTOH POLA PEMBELAJARAN CTL
a.Contoh pola pembelajaran CTL (Rumpun IPS)
Topik :fungsi pasar
Kompetensi dasar : Siswa memahami fungsi dan memahami fungsi dan jenis pasar
Indikator hasil belajar :
- Siswa dapat menjelaskan pengertian pasar
- Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pasar
- Siswa dapat menjelaskan perbedaan karakteristik pasar tradisional dan pasar modern
- Siswa dapat menyimpulakan fungsi pasar
- Siswa dapat membuat karangan terkait tenaga pasar.
Proses pembelajarannya
i.Pendahuluan
a.Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai sisiwa dan pentingnya materi ajar dalam kehidupan ekonomi social.
b.Guru menjelaskan prosedur pembelajaran CTL
ii.Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok sesuai dengan jumlah
iii.Tiap kelompok ditugaskan untuk melakukan observasi kepasar tradisional dan pasar modern
a. Melalui instrument observasi atau angket siswa diminta mencatat mengenai berbagai hal yang ditemukan dipasar.
b.Guru melakukan tanya jawab sekitar tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
iv.Kegiatan inti
Dilapangan
a.Siswa melakukan observasi kepasar sesuai dengan pembagian tugas kelompok.
b.Siswa mencatat hal-hal yang mereka temukan dipasar sesuai alat observasi, angket yang telah mereka susun sebelumnya.
Didalam kelas
a.Siswa mendiskusikan hasil temuan mereka sesuai dengan kelompoknya    masing-masing.
b.Siswa melaporkan hasil diskusi.
c.Setiap kelompok saling menjawab  terhadap pertanyaan yang diajukan oleh kelompok lainya.
v.Penutup
a.Dipimpin oleh guru ,siswa menyimpulkan hasil observasi dan diskusi tentang fungsi dan jenis pasar sesuai dengan indicator belajr yang dicapai.
b.Guru menugaskan siswa untuk membuatkarangan tentang pengalaman belajar mereka dengan team”pasar”
b.Contoh scenario pembelajaran konstektual untuk ilmu alam atau sains
Pengorganisasian : kelompok kecil 4-5 orang
Pertemuan I: Menyelidiki perubahan air menjadi uap dan kembali lagi menajadi air
a.Tanya jawab tentang terjadinya hujan.
b.Penjelasan penggunaan alat.
c.Melakukan kegiatan percobaan.
d.Mengamati dan melaporkan hasil percobaan.
e.Menyimpulkan hasil kegiatan.
f.Memberi contoh terapan dalam kehidupan sehari-hari.
Pertemuan II: Menyelidiki wujud lilin yang dipanaskan kemudian didinginkan
a.Tanya jawab tentang terjadinya perubahan wujud pada lilin.
b.Penjelasan penggunaan alat.
c.Melakukan kegiatan percobaan.
d.Mengamati dan melaporkan hasil percobaan.
e.Menyimpulakan hsil percobaan.
f.Memberi contoh terapan dalam kehidupan sehari-hari.
Alat dan Bahan :
a.Air, lilin, korek api.
b.Kompor/pemanas, cawan.
Penilaian :
1.Penialian tertulis (Mengenal perubahan wujud,mengenai benda yang berubah wujud dapat kembali kewujud semula)
2.Kinerja(mengamati kinerja sisiwa atau melakukan percobaan)
3.Produk(merancanng dan membuat alat penyulingan air)