Senin, 21 Desember 2015

Hasil observasi di Desa kamasan Kec. Cinangka

Nama : Restu Yashinta Kinanti
NIM : 2225141537
Kelas : 3/B

1. Apa yang dimaksud dengan etnomatematika?
Etnomatematika adalah matematika yang diterapkan oleh kelompok budaya tertentu, kelompok buruh/petani, anak-anak dari masyarakat kelas tertentu, kelas-kelas profesional, dan lain sebagainya.

2. Bagaimana pengaruh etnomatematika terhadap pembelajaran matematika?
Pengaruh etnomatematika terhadap pembelajaran matematika, terlihat ketika etnomatematika digunakan dalam pembelajaran matematika. Etnomatematika adalah matematika yang diterapkan di masyarakat, yang pastinya bila diterapkan didalam pembelajaran matematika memudahkan seorang anak dalam mempelajari matematika. Karena etnomatematika terhubung langung dengan kehidupan sehari-hari. Menghubungkan pelajaran-pelajaran matematika dengan kebiasaan dan kebudayaan di daerah masing masing.
Etnomatematika juga mempengaruhi guru dalam menyusun rencana pembelajaran. Penggunaan etnomatematika sebagai sarana untuk memotivasi, menstimulasi siswa, dapat mengatasi kejenuhan dan kesulitan pada pembelajaran matematika. Hal ini disebabkan etnomatematika merupakan bagian dari keseharian siswa yang merupakan konsep awal yang telah dimiliki dari lingkungan social budaya setempat. Selain itu etnomatematika memberikan nuansa baru pada pembelajaran matematika.

3. Bagaimana bentuk etnomatematika yang ada pada masyarakat di Desa Kamasan Kec. Cinangka?
Bentuk yang saya ambil salah satunya adalah sumber air yang terdapat di Desa Kamasan Kec. Cinangka. Sumber air atau lebih tepatnya tempat penyaluran air merupakan satu-satunya penyalur air yang terdapat di Desa Kamasan tersebut. Penyaluran air tersebut baru dibangun sekitar satu tahun yang lalu. Mampu menampung kurang lebih 16,2 liter, dengan bentuk balok yang memiliki panjang 3 meter, lebar 2 meter, dan tinggi 1,8 meter.
Air di penyaluran air bersumber dari mata gunung di Desa Kamasan. Yang bila ditempuh dengan jalan kaki sejauh 1,5 – 3 kilometer. Warga Desa Kamasan meletakkan lokasi penyaluran air yang tidak terlalu jauh dari pemukiman, namun ditempatkan di tempat yang sepi dari rumah warga. Di setiap sisi penyalur air, terdapat empat puluh titik untuk menyalurkan air kerumah warga. Di setiap titiknya terbagi menjadi dua, jadi satu titik saluran air mencakup dua rumah. Yang artinya terdapat delapan puluh rumah warga yang diairi oleh penyaluran air. Penyaluran dari penyaluran air kerumah warga menggunakan selang-selang air yang saling sambung menyambung menuju ke rumah-rumah warga.
Dari pernyataan-pernyataan di atas dapat dikatakan bahwa kebiasaan dari warga membuat bentuk dari penaluran air itu berbentuk balok. Dan selang-selang yang panjang untuk menghemat uang. Menurut mereka lebih baik menggunakan selang-selang tersebut dibanding menggunakan pipa plavon yang bisa dibilang cukup kuat dan mampu mengalirkan ke rumah-rumah lebih banyak, tidak hanya delapan puluh rumah saja yang dapat di aliri. Tapi menurut warganya sendiri bila menggunakan pipa akan memakan biaya yang lebih banyak. Karena bila menggunakan pipa, pastinya pipa akan di taruh di bawah tanah dan menambah biaya.

4. Sebutkan satu tema dari bentuk etnomatematika yang anda teliti di Desa Kamasan Kec. Cinangka?
Pengaplikasian etnomatematika pada penyaluran air di Desa Kamasan Kec. Cinangka

5. Instrumen apa yang anda gunakan untuk mengumpulkan data tersebut?
(lembar wawancara/lembar observasi/lembar angket)
Dikarenakan kurangnya persiapan serta keadaan tempat penleitian yang tidak memungkinkan. Menjadikan intstrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data berdasarkan pernyataan di atas, menjadi tidak ada. Yang ada hanyalah observasi lapangan dan wawancara pada narasumber secara lisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar